Semarang, Jawa Tengah – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kota Semarang yang terjadi pada anak perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menyisakan kekhawatiran mendalam, khususnya bagi para pekerja yang terkena dampak. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah (Jateng), melalui Ketua KSPI Jateng, Andi Agung Nugroho, turut menanggapi kabar ini dengan serius. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kondisi yang mempengaruhi ratusan pekerja di Semarang.
Andi Agung Nugroho menilai, PHK yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Sritex di Semarang adalah dampak langsung dari keputusan pailit yang diterima perusahaan induknya. Menurutnya, ini menjadi peringatan bagi dunia ketenagakerjaan, terutama di Jawa Tengah. “Kami sangat prihatin melihat dampak yang begitu luas akibat kepailitan PT Sritex, yang menyebabkan anak-anak perusahaannya terpaksa mengambil langkah PHK terhadap pekerja. Ini berdampak besar bagi para pekerja di Semarang yang selama ini bergantung pada pekerjaan tersebut,” ujar Andi Agung Nugroho.
Kekhawatiran Akan Gelombang PHK yang Berkelanjutan
Andi Agung Nugroho menyoroti kekhawatiran akan adanya PHK susulan jika tidak ada penanganan yang tepat dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Andi Agung Nugroho mengatakan, situasi ini tidak hanya membahayakan stabilitas ekonomi keluarga-keluarga pekerja di Semarang, tetapi juga berpotensi memperburuk kondisi sosial ekonomi kota tersebut.
“Kami khawatir gelombang PHK ini bisa terus berlanjut bila pemerintah dan pihak terkait tidak segera mengambil langkah penanganan. PT Sritex dan anak-anak perusahaannya adalah bagian dari ekosistem ketenagakerjaan di Semarang. Banyak keluarga yang bergantung pada pekerjaan di perusahaan ini,” tutur Andi Agung Nugroho. Ia berharap pemerintah dapat segera berperan sebagai mediator dalam menemukan solusi terbaik bagi para pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan.
Imbauan untuk Menjaga Kondisi Ekonomi Pekerja
Dalam penanggapan tersebut, Andi Agung Nugroho juga menyampaikan imbauan agar pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjaga stabilitas ekonomi pekerja di Semarang yang saat ini menghadapi ketidakpastian. Baginya, pemerintah daerah memiliki peran penting untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap ekonomi lokal, terutama ketika banyak pekerja yang tiba-tiba kehilangan mata pencaharian mereka.
“Stabilitas ekonomi para pekerja perlu dijaga, terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini. Kami mengimbau pemerintah daerah untuk mengambil tindakan nyata agar gelombang PHK ini tidak menyebar ke perusahaan-perusahaan lain di Semarang dan Jawa Tengah. Langkah-langkah seperti pemberian bantuan insentif atau kebijakan khusus bisa menjadi solusi agar PHK tidak semakin meluas,” papar Andi Agung Nugroho.
Dukungan Penuh KSPI Jateng kepada Para Pekerja
Lebih lanjut, Andi Agung Nugroho menegaskan bahwa KSPI Jateng akan memberikan dukungan penuh bagi para pekerja yang terdampak di Semarang. Ia menyebut bahwa KSPI akan terus memantau situasi ini dan memberikan pendampingan kepada para pekerja untuk memastikan hak-hak mereka tetap terlindungi.
“Kami di KSPI Jateng siap untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada para pekerja yang terkena PHK ini. Kami berharap semua pihak bisa bekerjasama dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. KSPI akan terus ada di samping pekerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka, terutama dalam kondisi sulit seperti ini,” ujar Andi Agung Nugroho.
Dampak Sosial Ekonomi di Semarang
Dalam kesempatan tersebut, Andi Agung Nugroho juga menyoroti dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh PHK di anak perusahaan PT Sritex di Semarang. Menurutnya, PHK ini tidak hanya berdampak pada para pekerja dan keluarga mereka, tetapi juga memiliki efek lanjutan pada sektor-sektor ekonomi lainnya di Kota Semarang yang turut bergantung pada daya beli para pekerja tersebut.
“Ketika daya beli masyarakat berkurang, maka efeknya akan terasa di berbagai sektor ekonomi lainnya. Banyak keluarga di Semarang yang bergantung pada penghasilan dari pekerjaan ini, sehingga hilangnya mata pencaharian mereka akan menimbulkan efek domino bagi sektor-sektor lain,” jelas Andi Agung Nugroho.
Penutup: Harapan akan Kebijakan yang Pro-Pekerja
Andi Agung Nugroho menutup tanggapannya dengan menyampaikan harapan agar ada kebijakan yang lebih pro-pekerja dari pemerintah, khususnya dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini. Ia berharap agar para pekerja yang terimbas dapat memperoleh kejelasan atas nasib mereka.
“Harapan kami adalah pemerintah dapat mendukung para pekerja dengan kebijakan yang jelas dan konkret. Kami ingin melihat ada tindakan nyata yang pro-pekerja sehingga mereka tidak lagi harus berada dalam situasi ketidakpastian seperti ini. Semoga semua pihak bisa bersama-sama menemukan solusi terbaik agar situasi ini tidak berlarut-larut,” pungkas Andi Agung Nugroho.